Sabtu, 29 Oktober 2011

Main Mesum Dengan Mbak Sum Part 3

Dan godaan untuk bermain seks dengan tuntas semakin besar setelahada pil kabe dan kondom yang dibeli Mbak Sum. Esok malamnya eksperimenitu akan kami mulai dengan kondom lebih dulu. Soalnya aku takut kalauada efek samping bila Mbak Sum minum pil kabe. Kata orang kalau nggakcocok malah bikin kering rahim. Kan kasihan kalau orang semontok MbakSum rahimnya kering. Malam itu seusai makan malam dan nonton TV sampaijam sembilan, kami mulai bergulingan di permadani. Satu persatu penutuptubuh kami bertebaran di lantai. Putingya kupelintir dan sebelah lagikukemut dan kugigit-gigit kecil sementara tangan kanankumenggosok-gosok pintu memek Mbak Sum sampai dia mengerang-erang mauorgasme.
"Sekarang pakai ya, Mas," bisiknya sambil menggenggam kencang zakarku yang tegang memanjang.
"Heeh," jawabku lalu dia menjangkau sebungkus kondom yang sudah kamu sediakan di sebelah TV.
Disobeknya lalu karet tipis berminyak itu pelan-pelan disarungkannya ke penisku. Mbak Sum nampak hati-hati sekali.
"Wah, jadi gak bisa diisep Mbak nih," kataku.
"Kan yang ngisep ganti mulut bawah, Mas.." Guraunya membuatku tersenyum sambil terus meremas-remas teteknya.

Sleeb.. lalu karet tipis itupun digulungnya turun sampai menutupi seluruh batangku.
"Sudah, Mas," katanya sambil menelentangkan tubuh dan mengangkan pahanya lebar-lebar.
Perlahan aku mengangkanginya.
"Sekarang ya, Mbak," bisikku sambil memeluknya mesra.
Mbak Sum memejamkan mata. Perlahan zakarku dipegang, diarahkan kelobang nikmatnya. Kuoser-oser sebentar di depan pintunya barulahkudesakkan masuk. Masuk separuh. Mbak Sum melenguh..
"Sakit Mbak?"
"Sedikit.."
Kuhentikan sebentar lalu kudorong lagi pelan-pelan dan dia mulaimelepasnya. Bless.. slep.. kugerakkan pantatku maju-mundur naik-turun.Matanya merem melek, tangan kami berpelukan, tetek tergencet dadaku,bibir kami saling kulum. Kugenjot terus, kupompa, kubajak, kucangkul,kumasuki, kubenamkan, dalam dan semakin dalam, gencar, cepat dankencang. Sampai akhirnya gerakkanku terhambat ketika mendadak Mbak Summemelukkan pahanya erat-erat ke pahaku.
"Akk.. aku sampai Mas.. egh.. egh.."
Dan seerr.. terasa cairan hangat menerpa zakarku. Kuhentikangerakanku, dan hanya membenamkannya dalam-dalam. Menekan dan menekanmasuk. Rasanya agak kurang enak karena batangku terbungkus karet tipisitu.

Kubiarkan Mbak Sum istirahat sejenak sebelum aku mulai memompanyalagi bertubi-tubi sambil kueksplorasi bagian sensitif tubuhnya hinggadia kembali terangsang.
"Mbak pingin keluar lagi?" tanyaku.
"Kk.. kalau bisa, Mas.. keluar sama-sama.." ajaknya sambil mulai menggoyang dan memutar-mutar bokongnya.
Aku merasakan nikmat yang belum pernah kurasakan. Soalnya kan barupertama kali ini zakarku menancapi lubangnya. Ternyata hebat jugagoyangannya. Goyang ngebornya Inul, ngecornya Denada atau ngedennyaCamelia Malik kalah jauh deh.. soalnya mana mungkin aku ngrasain vaginamereka kan? Dan kenikmatan itu semakin terasa diujung batangku. Gerakanpompaku semakin cepat dan cepat.
"Mbak.. hh.. hh.. hh.." dengus nafasku terus memacu gerak maju mundur pantatku.
Sementara dengan tak kalah brutalnya Mbak Sum melakukan yang sama dari bawah.
"Ak.. aku sudah mau Mbak.." pelukku ketat ke tubuhnya.

Kutindih, kuhunjamkan dalam-dalam, kuhentakkan ketika sperma keluardari ujung batangku. Yang pasti Mbak Sum tak bakalan merasakansemburannya karena toh sudah tertampung di ujung kondom. Sejenakkemudian Mbak Sum pun meregang dan berkejat-kejat beberapa kali sambilmembeliak-beliak matanya. Dia orgasme lagi. Tubuhnya tetapkutelungkupi. Nafas kami memburu. Mata kami terpejam kecapaian. "Puas,Mbak?" bisikku sambil mengulum telinganya. Dia mengangguk kecil. Kamikembali tidur berpelukan. Mungkin dia tengah membayangkan tidur dengansuaminya. (Sementara aku tidak membayangkan apapun kecuali sesosokdaging mentah kenyal yang siap kugenjot setiap saat). Hehehe.. kasihanMbak Sum kalau dia tahu otak mesumku. Tapi kenapa mesti dikasihanikalau dia juga menikmati? Ya kan? Ya kan? Aku sering bertanya-tanya:Bila seorang wanita orgasme ketika dia diperkosa, apakah itu bisadisebut perkosaan? Siapa bisa jawab?

Sambil menunggu jawab Anda, aku dan Mbak Sum terus mereguk kepuasandengan pakai kondom. Sayangnya satu kondom hanya bisa dipakai satu kalimain. Kalau lebih dikuatirkan bocor. Makanya hanya dalam sehari itukondom satu dus habislah sudah. Anda bisa hitung sendiri berapa kaliaku ejakulasi.
Esoknya, "Mbak, kondomnya habis, mau pakai pil?" tanyaku.
"Boleh," jawabnya santai.
Dan malam itu mulailah ia minum pil sesuai jadwal dan hasilnya..ternyata kami lebih puas karena tidak ada lagi selaput karet tipis yangmenahan semburan spermaku memasuki gua garba Mbak Sum.
"Mas.. Mas.. semprot terus Mas, enak banget.." serunya ketika akuejakulasi sambil berkejat-kejat diatas pahanya belasan kalimenghunjamkan zakar yang menyemprot puluhan kali.
Dari cret, crit, crut, crat sampai crot crot crot lalu cret cretcret lagi!! Soal rahim kering sudah tak kupikir lagi. Biar saja maukering mau basah wong yang melakukan manggut-manggut saja tuh. Yah,dalam semalam minimal kami pasti sampai tiga kali orgasme danejakulasi. Sedangkan pagi atau siang tidak selalu kami lakukan. Kamibagaikan sepasang maniak seks. Ditambah vCD-vCD triple-x yangkutontonkan padanya, Mbak Sum jadi semakin ahli mengolah persetubuhankami jadi kenikmatan tiada tara.

Anda mau coba? Jangan ah, Mbak Sum kan milikku seorang. Kalau nantiaku dipindah tugas ke kota lain mungkin ia akan kubawa. Kalau tidakmau, ya aku akan cari Mbak Sum-Mbak Sum mesum yang lain. Pasti ada deh,namanya juga kenikmatan dunia. Siapa yang nolak sih? Hehehe.. Eh, Andasudah jawab pertanyaanku di atas belum? Kalau sudah, kirim dong keemailku. Yang jawabannya memuaskan akan kuberikan Mbak Sum sebagaihadiah (..tapi nanti kalau aku sudah bosan main seks dengan dia lo..hehehe..)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar